Desa Teletubbies Yogyakarta |
Kubah rumah dibangun setelah gempa yang terjadi di dusun Sengir, Sumberharjo, Jogja pada tahun 2006. Saat itu ada sebuah desa daerah perbukitan yang memiliki 'sinkhole' hingga enam kaki. Karena itu tidak layak huni, warga Sengir Dusun pindah ke sebuah desa baru yang sekarang dikenal sebagai 'New Ngelepen'.
Pemerintah bekerjasama dengan Asosiasi Dunia Organisasi Non-pemerintah (WANGO) dan kubah untuk Yayasan Dunia (DFTW) membuat desa baru dengan konsep, kubah. Bus pariwiasta Jogja menginformasikan biaya pembangunan setiap rumah adalah Rp 80 juta. Satu rumah dome dapat diselesaikan selama tiga hari.
Teletubbies rumah, sehingga orang sering menyebutnya dan dijadikan pariwisata di Jogja. Teletubbies adalah acara anak-anak di seluruh dunia yang pernah di awal 2000-an. Teletubbies rumah adalah satu-satunya kompleks seperti ini di Indonesia. Kubah untuk Dunia membuat rumah Dome di banyak negara, seperti Kenya, Thailand, dan India. Rumah - rumah di Jogjakarta Dome adalah yang pertama di Indonesia. Dome House memiliki diameter 7 meter dengan ketinggian 4,6 meter. Juga termasuk adalah 2 pintu, 4 jendela dengan banyak kamar 2 buah. Jalan-jalan yang nyaman dan taman-taman hijau mengelilingi rumah Dome ini.
Berbeda dengan perumahan, rumah dome digunakan sebagai masjid dan aula memiliki diameter 9 meter dan hanya terdiri dari satu lantai. Kubah rumah yang difungsikan sebagai kamar mandi komunal juga memiliki diameter lebih lebar dari perumahan. Satu MCK dibagi menjadi 8 bagian dan digunakan oleh 12 keluarga yang tinggal di blok.
Bentuk bulat dari rumah dibuat dengan cetakan berbentuk kubah balon (Airform) dan kemudian di atas beton semen balon cetakan dicor. Struktur kubah ini bangunan rumah tahan gempa, tidak ada koneksi. Sambungan yang merupakan titik lemah dari bangunan selama gempa. Kota ini terletak di bawah bukit, sangat nyaman untuk tinggal.
Di dalamnya mencakup ruang tamu, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Sebuah tangga spiral digunakan untuk mencapai lantai atas. Dengan menggunakan bus charter Parikesit Bus Pariwisata, Lantai atas memiliki menggunakan konstruksi kayu dan kayu. Lantai kayu tidak sepenuhnya ditutup karena lapangan kanan lantai atas di tengah membuat bagian terbuka sehingga orang-orang di lantai atas bisa melihat di lantai bawah. Untuk keamanan di tempat terbuka di pagar dibuat. Setengah lingkaran konstruksi memang memberikan solusi yang tepat untuk spasial Rumah Dome ini. Tepat di puncak tengah Dome Rumah yang ventilasi udara.
Teletubbies kompleks juga mencakup berbagai fasilitas pendukung perumahan seperti fasilitas bermain anak-anak, masjid, ruang pameran, dan fasilitas lainnya yang juga hemispherical. Berdasarkan data dari Domes untuk Dunia, lebih dari 370 pekerja lokal yang terlibat dalam pembangunan, yang dilakukan kurang dari 6 bulan.
Dermawan tunggal dari rumah-keputusan adalah Ali Alabar. Ali Alabar adalah pemilik Emaar Property Dubai. Teletubbies rumah di Jogja diresmikan oleh Menteri Pemukiman Hidup, Prof. Dr Alwi Sihab. Upacara dan pengiriman rumah Teletubbies dibuat pada 29 April 2007.
Dibangun dengan konstruksi baja yang berhubungan dengan dinding pondasi, membuat ini tahan angin rumah kecil dan gempa mengguncang. Memang, rumah-rumah ini dibangun sebagai rumah anti gempa. Keunikan bentuk kubah rumah tidak jarang mengundang perhatian wisatawan yang lulus. Menanggapi hal ini, masyarakat melihat sebagai kesempatan untuk membuka desa wisata. Kompleks Rumah Dome kemudian menjadi tempat wisata menarik yang banyak dikunjungi orang.
Sebagai sarana tambahan bagi wisatawan yang datang, di kompleks perumahan ini juga disediakan wahana untuk anak-anak sebagai kereta mini, ayunan, papan selancar dan sisir. Pengunjung yang datang juga masuk ke rumah untuk melihat rumah atmosfer Teletubbies dengan menggunakan sewa bus pariwisata Jogja. Pengunjung yang tertarik untuk tinggal kamar juga tersedia untuk perjalanan menginap. Kawasan Teletubbies rumah juga menyediakan area camping bagi pengunjung yang ingin berkemah dekat rumah Teletubbies.
Keberadaan Dome rumah dampak positif pada populasi yang terkena dampak gempa tujuh tahun yang lalu, terutama dampak ekonomi dan sosial. Dari segi ekonomi warga mendapatkan penghasilan tambahan dan bahkan ditambah dengan toko-toko kecil mengatur. Dalam hal sosial, warga mampu bersosialisasi dengan orang sekitar dan wisatawan yang datang.
Beberapa keterbatasan yang masih dialami warga, termasuk Dome rumah dan fasilitas toilet sempit berada di luar rumah. Meskipun, keberaaan Dome rumah bagi warga tidak sepenuhnya diimbangi dengan gempa. Namun, keterbatasan ini tidak menghalangi warga untuk bangkit dari keterpurukan.
0 comments Blogger 0 Facebook